Apa Itu Black Campaign dan Negative Campaign?
Wamena - Mungkin banyak dari kita sudah mengetahui apa itu kampanye dan mengkorelasikannya dengan Politik . Namun apa sih sebenarnya pengertian dari kampanye itu sendiri? Kampanye adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mempromosikan atau mengadvokas suatu gagasan, produk layanan, atau tujuan tertentu kepada khalayak luas. Ahli di berbagai bidang memiliki pandangan yang berbeda mengenai kampaye, tergantung dengan apa yang dikampanyekan, apakah itu Pemasaran, Komunikasi, Politik, HAM, dan atau Lingkungan. Jadi, tak melulu kampanye itu berkaitan dengan politik saja.
Contoh paling dekat dengan masyarakat saat ini mengenai kampanye adalah program KB. KB adalah program dari pemeritah untuk menekan jumlah populasi jumlah penduduk Indonesia. Kita lanjut kembali ke pembahasan mengenai kampanye. Kampanye sendiri memiliki berbagai tujuan, Adapun tujuan yang paling umum adalah untuk mempengaruhi pendapat publik, memperoleh dukungan, dan sebagai sarana memenangkan pilihan.
Sejarah Kampanye
Sejarah kampanye memiliki 7 tahapan, yang pertama yaitu pada zaman Yunani kuno. Pada zaman ini, kampanye dilakukan secara langsung kepada/dihadapaan publik melalui orasi dan semua orang bisa melihat langsung tanpa batasan apapun. Kemudian berlanjut di zaman Romawi Kuno. Pada zaman ini kampanye diadakan di sebuah forum khusus yang dibuat lalu kampanye diadakan di forum- forum tersebut. Lalu berlanjut pada abad pertengahan dimana kampanye dilaksanakan terbatas hanya pada kalangan elit tertentu. Ini dilakukan karena pada abad pertengahan kalangan elit mempunyai kontrol-kontrol tertentu atas suatu kebijakan. Lanjut pada zaman Revolusi Amerika. Pada zaman ini kampanye menggunakan medium media cetak untuk menyebarkan tulisan atau naskah proaganda untuk merebut hati masyarakat. Kemudian berlanjut lagi pada Abad ke-19, kampanye menggunakan media cetak seperti koran & poster. Lalu pada abad ke-20 kampanye mulai menggunakan meduim yang lebih besar lagi yaitu seperti radio dan televisi. Lalu terkahir pada era sekarang yaitu era digital, kampanye sudah menggunakan platform digital sebagai sarana untuk penyebaarannya. Lalu kita masuk ke inti pembahasannya, yaitu apa itu Black Campaign atau kampanye hitam dan Negative Campaign?
Pengertian Black Campaign
Black Campain atau kampanye hitam adalah kampanye politik yang bertujuan untuk merusak reputasi atau citra lawan politik dengan menggunakan taktik yang tidak fair, tidak etis, atau bahkan menyebarkan informasi yang salah atau lebih parahnya lagi bisa menuju ke arah fitnah. Kampanye hitam seringkali berfokus pada penyerangan pribadi, penyebaran rumor negatif, atau pengungkapan informasi pribasi yang memalukan.
Negative Campaign
Negative Campaign (Kampanye Negatif) adalah strategi kampanye politik dimana kandidat atau pihak yang terlibat dalam pemilihan menggunakan pesan-pesan negatif untuk menyerang lawan politik mereka. Tujuannya adalah merusak citra atau reputasi lawan politik dengan menyoroti kelemahan, kegagalan, atau kontroversi yang terkait dengan mereka.
Black Campaign dan Negative Campaign tidak hanya terjadi di politik saja, tapi juga bisa terjadi di ruang lingkup pemasaran, isu sosial, dan isu lingkungan. Namun contoh nyata yang paling terkenal adalah pada saat pemilihan Presiden di Amerika Serikat pada tahun 1800, 1828, 1884, dan 2000. Dimana pada tahun- tahun tersebut mempunyai tuduhan-tuduhan politik yang berbeda-beda. Diantaranya adalah pada tahun 1800, Thomas Jefferson dituduh sebagai seorang Ateis. Pada tahun 1828, Andrew Jackson pernah dituduh terkait dengan kasus perbudakan & kekerasan terhadap orang dengan ras kulit hitam. Pada 1884, Grover Cleveland dituduh mempunyai anak diluar pernikahan. Dan yan terakhir pada tahun 2000 George W. Bush dituduh menggunakan Narkotika.
Sementara untuk Negative Campaign tuduhannya juga tidak jauh beda dengan tuduhan yang ada pada Black Campaign. Contohnya adalah pada pemilihan Presiden Amerika Serikat Tahun 1800, 1964, 1988, dan 2016, tuduhan Negative Campaignnya antara lain mengenai: Tuduhan Korupsi, Ketidakstabilan Politik, Potensi Perang Nuklir dll.
Buat kalian yang masih bingung mengenai perbedaan Black Campaign dengan Negative Campaign, kami coba buatkan analogi sederhananya. Sebagai analogi kami akan buatkan dua brand kompetitor besar yang bergerak di bidang food and beverage. Sebut saja brand A lebih dulu berdiri ketimbang brand B. Brand A terkenal dengan olahan menu yang lebih enak dibandingkan dengan brand B. brand B tidak mau kalah secara penjualan. oleh karena itu, brand B menggunakan buzzer sebagai sarana untuk menyebarkan berita bohong bahwasanya bahan baku brand A tidak higienis. Oleh karena itu, narasi tersebut tergolong masuk kedalam kategori black campaign karena tidak berdasar atau kebenaran.
Sedangkan untuk Negative Campaign, kami coba buatkan analoginya sebagai berikut: ada dua brand yaitu brand A dan brand B yang sama-sama bergerak dibidang food and beverage. Mereka berdua samas-sama menjadi kompetitor dibidang yang sama selama puluhan tahun. Brand A secara penjualan meningkat dan berbanding terbalik dengan brand B yang megalami penurunan secara Omzet. Oleh karena itu, brand B membuat opini negatif terhadap brand A yang disebarkan ke masyarakat bahwasanya brand A olahan makananya mengangung kolesterol tinggi, bahan bakunya tidak menggunakan bahan baku yang premium dsb. Intinya Negative campaign berpakub pada menjatuhkan kompetitor dengan data dan realitas yang ada.