Berita Terkini

Hari Ayah: Sejarah, Makna, dan Cara Merayakannya di Indonesia

Wamena - Hari Ayah merupakan momen khusus yang diperingati untuk menghargai kontribusi dan peran penting seorang ayah dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Di Indonesia, peringatan Hari Ayah dilakukan secara nasional pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Hari ini bukan sekadar perayaan semata, melainkan sebuah bentuk apresiasi terhadap pengorbanan, kasih sayang, dan tanggung jawab yang dijalankan para ayah sebagai kepala keluarga. Dalam perjalanan hidup, sosok ayah sering menjadi pelindung, guru, dan panutan yang membentuk karakter dan masa depan anak-anaknya.

Peringatan Hari Ayah memungkinkan keluarga dan masyarakat untuk melakukan refleksi atas peran ayah serta menguatkan ikatan keluarga. Bahkan meskipun Hari Ayah tidak termasuk dalam hari libur nasional, kesadaran akan pentingnya hari ini terus tumbuh dan diapresiasi oleh berbagai kalangan. Melalui peringatan ini, kita diajak untuk lebih menghargai sosok ayah yang mungkin selama ini kurang mendapat sorotan penuh tapi memiliki andil besar dalam pembentukan generasi bangsa.

 

Apa Itu Hari Ayah dan Kapan Diperingati?

Hari Ayah adalah hari khusus yang diperingati untuk mengenang dan menghormati peran ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial. Secara internasional, Hari Ayah biasanya dirayakan pada minggu ketiga bulan Juni. Namun, Indonesia memiliki tanggal berbeda, yakni 12 November yang dipilih sebagai Hari Ayah Nasional. Penetapan tanggal ini bertujuan memberi identitas khas Indonesia dalam menghargai peran ayah, selaras dengan nilai budaya dan sejarah bangsa.

Tanggal 12 November dipilih karena terkait dengan momentum deklarasi Hari Ayah Nasional pertama kali oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2006 di Surakarta, Jawa Tengah. Meski bukan hari libur nasional, peringatan ini berlangsung rutin dan mendapatkan perhatian dari berbagai komunitas dan individu yang ingin mengenang kasih sayang serta pengabdian seorang ayah.

 

Sejarah Hari Ayah di Dunia dan Indonesia

Sejarah Hari Ayah Internasional berawal dari kisah Sonora Smart Dodd di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, yang ingin memberikan penghormatan setara dengan Hari Ibu kepada ayahnya yang merupakan seorang veteran perang dan membesarkan keenam anaknya sendiri. Hari Ayah internasional pun disahkan secara resmi pada tahun 1966 oleh Presiden Lyndon B. Johnson dan menjadi libur nasional sejak tahun 1972.

Sementara itu, di Indonesia, gagasan Hari Ayah lahir dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi pada tahun 2004 yang mendapatkan banyak dukungan masyarakat. Setelah melalui pengkajian dan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta, tanggal 12 November resmi ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional pada tahun 2006. Hari itu juga bertepatan dengan peluncuran buku “Bunga Rampai Tentang Ayah” dan deklarasi resmi di Balai Kota Surakarta, menandai penghormatan khusus bagi figur ayah di Indonesia.

 

Kenapa Hari Ayah Penting Diperingati?

Mengapa Hari Ayah penting? Karena sosok ayah sering menjadi tulang punggung keluarga dengan peran sebagai pelindung, pemberi nafkah, sekaligus pendidik utama dalam membentuk karakter anak. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, peran ini terkadang kurang mendapat apresiasi yang setara dengan Hari Ibu. Peringatan Hari Ayah memberi ruang bagi masyarakat untuk menghargai dan semakin mengakui besarnya pengorbanan serta peran strategis ayah dalam keluarga.

Hari Ayah juga menjadi momen refleksi untuk memperkuat ikatan keluarga, meningkatkan komunikasi antara ayah dan anak, serta mengedukasi pentingnya peranan ayah dalam perkembangan psikologis dan sosial anak. Dengan demikian, Hari Ayah relevan sebagai pengingat dan motivasi agar setiap ayah terus memberikan dukungan terbaik bagi keluarganya.

 

Refleksi dan Apresiasi Peran Ayah dalam Keluarga

Peringatan Hari Ayah mengajak kita semua untuk merenungkan betapa besar jasanya ayah bagi kelangsungan keluarga dan pembentukan generasi penerus bangsa. Ayah bukan hanya sekadar sosok yang menyediakan kebutuhan materi, tapi juga sosok yang membimbing, menasihati, dan menemani anak tumbuh dengan nilai-nilai positif.

Cara merayakan Hari Ayah pun beragam dan sederhana, mulai dari memberikan ucapan terima kasih, memberikan hadiah kecil, hingga menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Hal-hal sederhana tersebut menjadi bentuk penghargaan yang sangat berarti. Selain itu, masyarakat turut diajak untuk terus memperkuat peran ayah melalui program-program edukasi dan support system yang mendukung keberhasilan fungsi keluarga.

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional: Sejarah, Tema, dan Maknanya Bagi Indonesia

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 4,579 kali