Kapan Puasa Ramadhan 2026? Ini Perkiraan Resmi dan Kalendernya
Wamena - Menyambut Ramadhan selalu bikin hati bergetar, apalagi soal kapan tepatnya puasa dimulai tahun depan. Berdasarkan perkiraan kalender Hijriah dan perhitungan astronomi, puasa Ramadhan 2026 kemungkinan besar jatuh sekitar akhir Februari atau awal Maret 2026, meski tanggal pastinya masih tunggu pengamatan hilal resmi. Ini penting banget dipahami, karena Ramadhan bukan cuma soal ibadah, tapi juga momen keluarga berkumpul, bagi-bagi takjil, dan persiapan menyambut Lebaran.
Disclaimer: Prediksi tanggal puasa Ramadhan 2026 ini bukan keputusan resmi pemerintah. Jadwal pasti masih menunggu sidang isbat Kemenag setelah rukyatul hilal nanti. Bedanya metode penentuan antara pemerintah, Muhammadiyah, dan ormas lain sering bikin diskusi seru, tapi intinya sama: sambut bulan suci dengan hati ikhlas. Mari kita siapkan diri dari sekarang, biar Ramadhan 2026 lebih khusyuk dan bermakna.
Perkiraan Awal Puasa Ramadhan 2026 Menurut Kalender Hijriah
Kalender Hijriah jadi acuan utama untuk prediksi Ramadhan, karena satu tahunnya cuma 354 hari dibanding Masehi 365 hari, makanya bergeser sekitar 10-12 hari setiap tahun. Untuk 2026, 1 Ramadhan 1447 H diperkirakan jatuh pada 28 Februari 2026, berdasarkan konversi standar dari situs astronomi seperti timeanddate atau hisab rukyat. Ini artinya puasa dimulai hari Sabtu, dengan akhir Ramadhan sekitar 29 hari kemudian atau 28 Maret 2026.
Perkiraan ini bisa bergeser satu hari ke depan atau belakang tergantung visibilitas hilal, karena Hijriah lunar bergantung bulan sabit. Di Indonesia, kalender ini sering dipakai Muhammadiyah untuk hisab hakiki, sementara pemerintah tunggu rukyat nyata. Penting dicatat, Ramadhan 1447 H bakal lebih pendek sekitar 11 jam dari tahun Masehi, bikin puasa terasa lebih ringan di awal musim semi.
Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, seperti Ramadhan 1446 H jatuh Februari 2025, pola geser ini konsisten. Jadi, catat dulu tanggal perkiraan ini sambil pantau update resmi, supaya tak ketinggalan sahur pertama.
Perhitungan Astronomi: Kapan Hilal Diperkirakan Terlihat?
Astronomi modern bantu prediksi hilal dengan rumus ketinggian bulan, elongasi, dan umur bulan baru. Untuk Ramadhan 1447 H, hilal 29 Sya'ban diperkirakan muncul 27 Februari 2026 malam, dengan elongasi sekitar 8-10 derajat, cukup terlihat di langit Nusantara barat. Software seperti Stellarium atau BMKG proyeksikan hilal kelihatan setelah matahari terbenam sekitar 19.00 WIB, dengan durasi terang 30-40 menit.
Faktor cuaca seperti mendung atau kabut bisa ganggu pengamatan, makanya sidang isbat libatkan pos-pos rukyat di 30 titik. Di Jakarta, hilal diprediksi ketinggian 4-5 derajat, memenuhi kriteria rukyat minimal 3 derajat. Perhitungan ini akurat 90%, tapi tetap ada elemen mistis: doa dan ikhtiar umat.
Pengamat seperti Haji Abbas dari PUSKOS menekankan, astronomi dukung tapi bukan gantikan rukyat. Jadi, siapkan teleskop atau mata telanjang malam itu, atau ikuti live BMKG untuk konfirmasi.
Perbedaan Penentuan Ramadhan: Pemerintah vs Muhammadiyah
Pemerintah lewat Kemenag pakai metode rukyatul hilal syar'iyyah, tunggu laporan saksi mata dari pos rukyat nasional, sering jatuh belakangan satu hari. Sementara Muhammadiyah andalkan hisab hakiki atau wujudul hilal, pakai perhitungan murni tanpa pengamatan, biasanya lebih cepat. Contoh tahun lalu, pemerintah 1 Ramadhan 11 Maret 2024, Muhammadiyah 10 Maret—beda sehari.
Perbedaan ini lahir dari interpretasi fiqih: rukyat (lihat langsung) vs hisab (hitung). Ormas lain seperti NU ikut pemerintah, NU Muda kadang hisab. Meski beda, tak bikin gaduh; malah tunjukkan keragaman Islam Nusantara yang toleran.
Keduanya sah, tinggal pilih yang sesuai keyakinan. Yang penting, semangat Ramadhan tetep satu: taqwa dan silaturahmi.
Jadwal Penting Ramadan 2026 (Nuzulul Quran, Malam Lailatul Qadar, dll.)
Ramadhan 1447 H punya momen spesial: Nuzulul Quran 17 Ramadhan sekitar 16 Maret 2026, peringati turunnya wahyu pertama. Lailatul Qadar malam 27 Ramadhan (26 Maret), malam seribu bulan lebih utama, waktunya banyak doa dan tadarus. Isro Mi'raj 27 Rajab (sekitar 25 Januari) jadi pembuka.
Lainnya: Maulid Nabi 12 Rabiul Awal (April lalu), Isra Mi'raj sudah lewat. Tanggal 15 Ramadhan (14 Maret) malam Nisfu Syaban perpanjangan, optimal untuk muhasabah. Idul Fitri 1 Syawal 29 Maret 2026, tutup puasa dengan takbir dan silaturahmi.
Catat di planner: sahur terakhir 28 Maret, imsak sekitar 04.30 WIB Jakarta. Jadwal ini bantu rencanakan ibadah keluarga.
Perkiraan Tanggal Cuti Bersalah dan Libur Idul Fitri 2026
SKB 3 Menteri biasa keluar November, tapi perkiraan Idul Fitri 1447 H 29 Maret 2026 (Minggu). Libur 2 hari: 29-30 Maret, cuti bersama 31 Maret-3 April, total 6 hari panjang. Ini mirip pola 2025: libur 1-2 April, cuti 3-6 April.
Manfaatkan untuk mudik atau kumpul keluarga, tapi tetap patuhi protokol lalu lintas. Update resmi dari Menaker nanti, tapi rencanakan tiket dari sekarang.
Long weekend ini jadi berkah, campur ibadah dan refreshing pasca puasa.
Tips Persiapan Menyambut Ramadhan 2026
Mulai detoks digital sebulan sebelum, kurangi medsos biar fokus ibadah. Siapkan menu sahur bergizi: oatmeal, telur, sayur—hindari gorengan malam-malam. Atur budget takjil dan zakat fitrah Rp50.000/orang dewasa.
Ikut kajian online atau buat kelompok tadarus rumah. Latih bangun sahur dengan alarm bertahap, dan catat target amal: sedekah harian, sholat tarawih tepat waktu. Libatkan anak dengan cerita Ramadhan sederhana.
Persiapan fisik: olahraga ringan, tidur cukup. Ramadhan bukan beban, tapi recharge rohani—mulai dari sekarang biar enjoy full!