Berita Terkini

Aroma Kopi Lanny Jaya: Cita Rasa Pegunungan yang Mendunia

Wamena — Dari dataran tinggi yang sejuk dan subur di jantung Papua Pegunungan, kopi Lanny Jaya semakin dikenal sebagai salah satu produk unggulan daerah yang memiliki cita rasa khas. Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya bersama para petani lokal kini gencar mempromosikan kopi ini melalui berbagai festival kuliner dan pameran UMKM di tingkat regional maupun nasional. Kopi dari Tanah Tertinggi Papua Kopi Lanny Jaya tumbuh di ketinggian antara 1.600 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut, menjadikannya memiliki aroma yang kuat dan rasa yang seimbang antara keasaman dan kekentalan. Mayoritas kopi yang dihasilkan adalah jenis Arabika, yang dikenal memiliki kualitas premium. Menurut Kepala Dinas Pertanian Lanny Jaya, Yosep Wenda, potensi kopi di wilayah ini sangat besar karena ditunjang oleh kondisi alam yang ideal. “Tanah kami subur, udaranya dingin, dan curah hujan cukup tinggi — itu semua membuat biji kopi Lanny Jaya punya karakter unik yang berbeda dari daerah lain di Papua,” ujarnya, Kamis (23/10). Dari Ladang ke Cangkir Proses pengolahan kopi di Lanny Jaya masih dilakukan secara tradisional dan ramah lingkungan. Para petani memetik buah kopi secara selektif, hanya yang benar-benar matang, kemudian dijemur di bawah sinar matahari alami. Proses ini menjaga kualitas rasa dan aroma kopi tetap kuat. Selain dijual dalam bentuk biji sangrai, beberapa pelaku usaha muda di Tiom mulai membuka kedai kopi lokal yang menyajikan racikan kopi asli Lanny Jaya dengan gaya modern. Salah satu pelaku usaha muda, Melki Telenggen, mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan kopi daerahnya ke pasar nasional. “Anak muda Lanny Jaya sekarang tidak hanya bertani, tapi juga belajar mengolah dan memasarkan kopi. Kami ingin kopi ini dikenal dan dicintai seluruh Indonesia,” katanya. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Pemerintah daerah terus mendorong pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan ekonomi rakyat. Melalui pelatihan dan bantuan alat pengolahan, petani diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen. Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, menegaskan bahwa kopi bukan hanya produk ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat pegunungan. “Kopi adalah kebanggaan kami. Setiap cangkir kopi dari Lanny Jaya membawa cerita tentang kerja keras, alam yang indah, dan budaya yang kuat,” ujarnya. Menuju Kopi Berkelas Dunia Dengan cita rasa khas dan semangat masyarakat yang tinggi, kopi Lanny Jaya berpeluang besar menjadi ikon baru kopi Papua yang mendunia. Harapannya, aroma kopi dari pegunungan ini akan terus mengharumkan nama Lanny Jaya, sekaligus membuka peluang kesejahteraan bagi masyarakat di tanah tinggi Papua. Baca Juga : Apa Itu Elektabilitas? Ini Arti dan Perbedaannya dengan Popularitas

Apa Itu Elektabilitas? Ini Arti dan Perbedaannya dengan Popularitas

Wamena - Saat musim pemilu tiba, istilah elektabilitas dan popularitas sering muncul di berita dan media sosial. Banyak orang membahas siapa yang “elektabilitasnya naik” atau “popularitasnya unggul,” tapi sebenarnya apa sih arti istilah-elektabilitas ini? Terus, apa bedanya sama popularitas? Apa Sih Elektabilitas Itu? Elektabilitas bisa dibilang sebagai tingkat keterpilihan kandidat atau partai kalau pemilu diadakan hari ini. Jadi, kalau ada survei yang bilang seseorang punya elektabilitas 40%, artinya dari 100 orang yang ditanya, sekitar 40 orang memilih dia. Elektabilitas ini biasanya diukur lewat survei oleh lembaga yang benar-benar profesional, dengan metode sampling acak dan tingkat kepercayaan tertentu supaya hasilnya bisa dipercaya.​ Hasil survei soal elektabilitas ini kerap menjadi acuan partai untuk menentukan strategi kampanye. Bahkan, kadang-kadang sebelum daftar jadi calon tetap, ada kandidat yang diukur dulu elektabilitasnya secara internal untuk memastikan mereka cukup “laku” di mata pemilih. Bagaimana Cara Mengukur Elektabilitas? Proses pengukuran elektabilitas biasanya lewat survei tatap muka, telepon, atau online ke responden yang dipilih secara acak (random sampling). Pertanyaannya simpel, misalnya: “Jika pemilu diadakan hari ini, siapa yang akan Anda pilih?” Berdasarkan jawaban responden inilah dirangkum data elektabilitas kandidat atau partai. Ada beberapa pendekatan: “Top of mind” (langsung sebut nama tanpa pilihan) Pilihan terbuka atau pilihan tertutup (diberi daftar nama calon).​ Elektabilitas Penting Buat Siapa Sih? Buat partai politik dan kandidat, angka elektabilitas itu ibarat “nilai rapor.” Tinggi-rendahnya bisa jadi patokan apakah strategi dan program yang diusung sudah tepat sasaran atau perlu diperbaiki. Elektabilitas juga jadi faktor penting dalam lobi politik, buat menentukan siapa yang akan diusung, siapa yang berpeluang dapat dukungan koalisi, bahkan buat membangun opini publik. Apa Bedanya Elektabilitas sama Popularitas? Popularitas itu soal seberapa dikenal. Seseorang bisa sangat populer karena sering muncul di TV, punya prestasi, atau bahkan karena sensasi. Tapi, elektabilitas adalah seberapa besar peluang dia benar-benar dipilih. Enggak sedikit tokoh yang populer tapi elektabilitasnya justru rendah. Bisa saja orang tahu namanya tapi nggak percaya program atau karakternya sampai benar-benar mau coblos dia di bilik suara.​ Ibaratnya, popularitas itu kayak punya banyak pengikut di medsos, tapi elektabilitas itu siapa yang beneran bakal milih kamu jadi ketua kelas atau presiden. Kenapa Kadang Elektabilitas Naik-Turun? Banyak faktor pengaruh. Kinerja, isu hangat, gaya kampanye, sampai sikap sehari-hari di media bisa langsung berdampak ke elektabilitas. Hasil survei ini juga bukan sesuatu yang selalu pasti—kadang berubah cepat karena dinamika politik dan opini publik mudah terpengaruh peristiwa besar. Itulah sebabnya survei dilakukan berkala selama tahapan pemilu, biar partai dan kandidat bisa ambil keputusan tepat sebelum masa penentuan. Baca Juga : 10 Makanan Khas Papua yang Unik yang Wajib Wisatawan Coba Jadi, elektabilitas itu soal peluang dipilih, bukan sekadar dikenal. Survei yang baik dikerjakan lembaga tepercaya dengan metode ilmiah, dan bukan digoreng-goreng buat menaikkan citra kandidat tertentu, walaupun pada praktiknya hasil survei memang jadi alat “tarik-menarik” opini publik juga. Semoga penjelasan ini membantu, terutama buat teman-teman yang baru belajar dunia pemilu dan politik, supaya gampang bedain istilah elektabilitas dan popularitas!

Mengenal Juru Kampanye (Jurkam) dan Perannya dalam Pemilihan Umum

Apa Itu Jurkam dalam Pemilu? Wamena - Juru kampanye atau biasa disebut jurkam adalah sosok yang cukup penting ketika masa kampanye pemilu tiba. Jurkam adalah orang-orang yang secara resmi ditunjuk oleh partai atau kandidat untuk berbicara di hadapan publik, menjelaskan visi, misi, dan program, serta membangun citra positif peserta pemilu. Nama-nama jurkam biasanya terdaftar di KPU sebagai tim resmi kampanye, sehingga semua aktivitasnya harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Tugas dan Peran Juru Kampanye (Jurkam) Tugas jurkam tidak sebatas bicara di atas panggung. Mereka harus mampu menyampaikan pesan kandidat dengan bahasa yang mudah dipahami, menjawab pertanyaan masyarakat, bahkan kadang harus menjelaskan isu hangat yang berkembang. Jurkam juga bertugas mengatur strategi penyampaian pesan, memotivasi relawan dan simpatisan, sampai ikut dalam diskusi publik atau debat atas nama kandidat yang diusung. Dalam praktiknya, jurkam bisa berasal dari kalangan politikus, tokoh masyarakat, selebritas, hingga akademisi, asalkan mereka terdaftar dan diakui secara resmi oleh penyelenggara pemilu. Perbedaan Jurkam, Tim Sukses, dan Relawan Politik Walau sama-sama terlibat dalam pemenangan kandidat, posisi jurkam, tim sukses, dan relawan itu beda. Jurkam fokus pada tugas komunikasi di ruang publik dan harus terverifikasi. Tim sukses atau tim pemenangan mencakup lebih banyak orang dalam satu struktur, mulai dari pengatur strategi, keuangan, logistik, dan relasi komunitas. Sementara relawan lebih cair, biasanya bergerak atas inisiatif sendiri, membantu kampanye tanpa syarat administrasi khusus dan lebih banyak di lapangan atau media sosial. Ketiganya saling menguatkan tapi punya peran serta tanggung jawab yang berbeda. Aturan dan Larangan bagi Jurkam dalam Masa Kampanye Semua jurkam diwajibkan mematuhi aturan yang ketat selama kampanye, termasuk: Tidak boleh berkampanye di tempat ibadah, fasilitas pemerintah, atau sekolah. Tidak boleh menyebar fitnah, berita bohong, ujaran kebencian, atau SARA. Tidak boleh membagi-bagikan uang, sembako, atau bentuk lain dari politik uang. ASN, TNI, Polri, kepala desa, dan perangkat desa dilarang keras menjadi jurkam, bahkan sekadar tampil dalam acara kampanye pun tak boleh. Sanksi bagi Pelanggaran yang Dilakukan Jurkam Jika jurkam melanggar aturan, konsekuensinya bukan main-main. Ada sanksi administrasi dari KPU seperti pencoretan dari tim kampanye, sampai sanksi pidana jika terbukti melakukan pelanggaran berat seperti politik uang, kampanye hitam, atau keterlibatan aparatur negara. Selain itu, sanksi sosial pun seringkali muncul karena kepercayaan masyarakat bisa langsung menurun jika jurkam terlibat pelanggaran. Melalui peran jurkam yang profesional dan patuh aturan, proses kampanye diharapkan bisa mendidik pemilih dan memastikan pemilu berjalan sehat, terbuka, serta memberi ruang adu gagasan yang bermartabat.

10 Makanan Khas Papua yang Unik yang Wajib Wisatawan Coba

Wamena - Papua tidak hanya memukau lewat alamnya yang perawan, namun juga menawarkan deretan hidangan tradisional yang unik dan bermakna. Bahan-bahan alami, teknik pengolahan tradisional, serta sentuhan budaya lokal membuat kuliner Papua selalu menarik untuk dicoba. 1. Papeda Papeda adalah bubur sagu berwarna bening-putih dan bertekstur lengket seperti lem yang menjadi makanan pokok masyarakat Papua, Maluku, dan Maluku Utara. Terbuat dari pati sagu murni hasil perasan atau parutan batang pohon sagu, Papeda diolah dengan teknik tradisional menggunakan air panas dan diaduk dengan cepat hingga membentuk gel bening kental. Cara makan Papeda pun unik: diambil dengan sumpit khusus lalu “diulur” ke piring, biasanya disantap bersama ikan kuah kuning (ikan tongkol, mubara, atau kakap) serta sayur ganemo (daun melinjo muda) dan sambal. Tradisi makan Papeda menandakan kebersamaan serta gotong royong di meja makan karena semua orang makan dari satu wadah.​   2. Ikan Bakar Manokwari Makanan khas dengan cita rasa pedas ini berasal dari Papua Barat, khususnya Manokwari. Berbahan dasar ikan laut segar seperti kakap merah atau cakalang yang dibumbui dengan campuran cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, tomat, kunyit, kemiri, jahe, dan perasan jeruk nipis. Setelah dibalur bumbu, ikan dipanggang di atas bara api hingga matang dan kulitnya renyah, kemudian disajikan bersama sambal mentah berbasis cabai dan tomat segar. Hidangan ini sangat populer untuk jamuan keluarga dan pesta adat sebagai simbol keakraban masyarakat pesisir.​   3. Udang Selingkuh Udang Selingkuh adalah kuliner eksklusif khas Wamena dan pegunungan Papua, dinamai karena udang air tawar lokal ini memiliki capit mirip kepiting. Udang jenis Cherax sp. ini hidup di Sungai Baliem dan danau-danau Pegunungan Papua, habitat alami yang airnya sangat jernih dan sejuk. Daging udang tebal, manis, dan gurih, biasanya diolah hanya dengan direbus dan disajikan bersama papeda, namun kini ada varian lebih modern yaitu dengan saus tiram, asam manis, atau butter garlic. Udang Selingkuh sulit dibudidayakan sehingga harganya tinggi, kerap menjadi hidangan istimewa pada acara adat dan wisata kuliner.​   4. Sate Ulat Sagu Sate ulat sagu adalah kuliner Papua yang sering disebut ekstrem namun sarat nilai gizi. Ulat ini (larva kumbang sagu) diambil dari batang pohon sagu tua yang membusuk, teksturnya lembut di dalam, gurih manis, dan sangat kaya protein serta asam amino. Ulat biasanya dibakar sebagai sate, digoreng, dimasak dengan santan, atau dimakan mentah langsung dari batang. Masyarakat Papua percaya mengonsumsi ulat sagu dapat memberikan tenaga dan memperkuat stamina. Tradisi makan ulat sagu juga menjadi bentuk kearifan lokal yang menghargai hutan dan sumber protein ramah lingkungan.​   5. Martabak Sagu Martabak sagu adalah camilan khas Papua Barat, khususnya dari Fakfak. Tidak seperti martabak umumnya, kue ini dibuat dari tepung sagu yang diaduk dengan santan, gula merah, dan sedikit garam, lalu digoreng hingga matang kecoklatan. Setelah itu diisi atau dilumuri gula merah cair, kadang-kadang diberi topping keju, coklat, atau pisang seperti martabak manis modern. Teksturnya kenyal-manis dan legit, sangat populer sebagai sajian penyambut tamu atau camilan sore hari di keluarga Papua.​   6. Kue Bagea Kue Bagea adalah kue kering tradisional khas Papua dan Maluku dengan bahan utama tepung sagu, kelapa parut, dan gula merah. Biasanya memiliki tekstur keras di luar tetapi lembut di dalam serta rasa manis samar dengan aroma kelapa. Proses pembuatannya sederhana: kelapa dan gula merah dimasak hingga mengental, dicampur tepung sagu, kemudian dicetak bulat atau kotak dan dipanggang sampai kering. Dihidangkan di upacara adat, Bagea adalah simbol keramahan, kebersamaan, dan warisan turun-temurun masyarakat pesisir Papua.​   7. Aunu Senebre Aunu senebre adalah hidangan lauk kukus khas Papua dari ikan teri nasi yang dicampur kelapa parut, iris daun dan batang talas, kemudian dibungkus lalu dikukus hingga matang. Rasanya sangat gurih karena aroma kelapa dan daun talas yang khas, disantap bersama papeda atau nasi. Hidangan ini juga pernah jadi nominasi Anugerah Pesona Indonesia sebagai makanan tradisional terpopuler Papua. Selain nikmat, aunu senebre dikenal kaya manfaat nutrisi berkat kombinasi ikan, kelapa, dan talas.​   8. Sinole Sinole adalah camilan sagu yang bentuknya seperti kebab tradisional berbahan pati sagu basah dan parutan kelapa yang dipanggang atau disangrai di atas wajan. Aroma kelapanya menggoda dan teksturnya empuk, dengan rasa perpaduan gurih-manis karena diisi gula merah. Sinole biasa dihidangkan pada saat acara adat, festival budaya, atau sebagai snack sehat sehari-hari, terutama di Fakfak, Raja Ampat, maupun pesisir Papua.​   9. Ikan Bungkus Ikan bungkus adalah pepes ikan “ala Papua”, berbahan utama ikan segar (air tawar atau laut), dibalut daun talas atau daun pisang, lalu diberi bumbu rempah sederhana, baik dipanggang maupun dikukus. Proses memasaknya membuat ikan menjadi lembut dan kaya aroma. Ikan bungkus biasanya dihidangkan sebagai lauk pendamping papeda di jamuan besar, ritual adat, atau untuk anggota keluarga dan tamu kehormatan.​   10. Kue Lontar Kue lontar, meski berasal dari Belanda (rond taart), berkembang menjadi identitas kuliner lokal Papua. Tekstur lembut dan bentuknya mirip pie susu dengan adonan dasar telur, susu, dan margarin. Kue ini selalu hadir di perayaan hari besar, Natal, atau hajatan keluarga. Rasanya manis legit, aroma buttery khas, sering ditemukan di pasar tradisional, toko oleh-oleh, maupun rumah makan di Papua.​ Baca Juga : 6 Gunung Tertinggi di Indonesia, 3 Ada di Papua Masing-masing makanan di atas tak sekadar memuaskan selera—tapi juga menghadirkan warisan budaya, filosofi hidup, dan keramahan orang Papua yang kuat menjaga tradisi dan kebersamaan.​

5 Lagu Daerah Papua Terpopuler Lengkap Beserta Lirik dan Makna

Wamena - Papua Pegunungan tak hanya kaya seni dan budaya, tapi juga punya deretan lagu-lagu daerah yang syarat makna tentang cinta tanah kelahiran, persatuan, dan nasihat adat. Lagu daerah ini sering diperdengarkan dalam acara resmi, ritual adat, hingga upacara demokrasi seperti pemilu dan pelantikan kepala daerah, mempererat rasa persatuan warga. Apuse Lirik: Apuse kokon dao  Yarabe soren doreri  Wuf lenso bani nema baki pase  Apuse kokon dao  Yarabe soren doreri  Wuf lenso bani nema baki pase  Arafabye aswarakwar  Arafabye aswarakwar Makna: Menggambarkan pesan perpisahan seorang cucu pada kakek-neneknya sebelum merantau ke Teluk Doreri. Lirik ini mencerminkan keharuan, nasihat, dan restu keluarga—nilai yang sangat dijunjung dalam budaya Papua.​   Yamko Rambe Yamko Lirik: Hee yamko rambe yamko aronawa kombe  Hee yamko rambe yamko aronawa kombe  Teemi nokibe kubano ko bombe ko  Teemi nokibe kubano ko bombe ko  Yuma no bungo awe ade  Yuma no bungo awe ade  Hongke hongke hongke riro  Hongke jombe jombe riro  Hongke hongke hongke riro  Hongke jombe jombe riro Makna: Lagu penuh semangat yang menceritakan tentang perjuangan, pengorbanan, dan keberanian menghadapi tantangan hidup, menanamkan nilai-nilai persatuan dan ketulusan untuk Tanah Air.​   E Mambo Simbo Lirik: E Mambo Simbo E  Mambo Simbo  (Mambo Simbo)  E Mambo Simbo E  Mambo Simbo  (Mambo Simbo)  Mambo yaya yaya e  Mambo yaya e  (Mambo yaya e)  Mambo yaya yaya e  Mambo yaya e  (Mambo yaya e) Makna: Mengisahkan suka cita seorang ayah dan masyarakat yang akhirnya dipertemukan lagi dengan sang anak (Mambo) setelah lama terpisah di hutan—simbol kegembiraan, syukur, dan persaudaraan di masyarakat pegunungan Papua.​   Tanah Papua Lirik: Tanah Papua tanah yang kaya  Surga kecil jatuh ke bumi  Seluas tanah sebanyak madu  Adalah harta harapan  Tanah papua tanah leluhur  Di sana aku lahir  Bersama angin bersama daun  Aku dibesarkan  Hitam kulit keriting rambut aku Papua  Hitam kulit keriting rambut aku Papua  Biar nanti langit terbelah aku Papua Makna: Lirik ini mengekspresikan kebanggaan dan kecintaan mendalam pada Bumi Papua sebagai tanah kelahiran dan warisan leluhur, serta menegaskan identitas diri orang Papua.​   Diru Diru Nina Lirik: Diru diru nina  Diru diru nina  Ko jadi api ko bakar batu  Diru diru nina  Diru diru nina  Ko jadi pinang ko makan mama  Diru diru nina  Diru diru nina  Ko jadi sagu ko makan keluarga Makna: Lagu ini berisi doa, harapan, serta motivasi agar masyarakat Papua Pegunungan dianugerahi kekuatan, keberanian, dan keteguhan dalam menghadapi berbagai tantangan, juga simbol tradisi bakar batu dan kekuatan keluarga.​ Bacs Juga : Sejarah Panjang Sumpah Pemuda: Pilar Persatuan Bangsa Indonesia Lagu-lagu di atas merepresentasikan kekayaan budaya Papua Pegunungan, menanamkan nilai persaudaraan, cinta tanah air, serta penguatan identitas dalam kehidupan sehari-hari dan di berbagai momentum penting, termasuk pelaksanaan demokrasi di Papua.

6 Gunung Tertinggi di Indonesia, 3 Ada di Papua

Wamana - Indonesia dikenal sebagai negeri beribu gunung dengan panorama menakjubkan dan medan pendakian yang penuh tantangan. Dari Sabang sampai Merauke, gunung-gunung tertinggi menjadi ikon petualangan sekaligus kebanggaan nasional. Tiga dari enam puncak tertinggi di Indonesia ada di Papua, membuktikan pesona alam Timur Nusantara. Berikut adalah 6 Puncak Tertinggi di Indonesia : Puncak Jaya (Carstensz Pyramid), Papua Puncak Jaya menjadi mahkota tertinggi Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, berlokasi di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah. Puncak kapur ini dikenal memiliki gletser tropis satu-satunya di Indonesia, meski kini mulai menyusut akibat perubahan iklim. Jalur pendakian ekstrem membuatnya hanya bisa dicapai oleh pendaki profesional. Puncak ini juga merupakan salah satu dari Seven Summits dunia.​ Puncak Mandala, Papua ​ Di urutan kedua, ada Puncak Mandala dengan ketinggian 4.760 meter, terletak di Pegunungan Bintang. Gunung ini menawarkan keindahan alam yang asri, jalur pendakian menantang, serta flora-fauna unik dataran tinggi Papua. Salju pernah menyelimuti puncaknya hingga akhir abad ke-20, sebelum akhirnya hilang akibat pemanasan global.​ Puncak Trikora, Papua Gunung Trikora dikenal sebagai bagian dari Taman Nasional Lorentz dan Situs Warisan Dunia UNESCO. Dengan ketinggian 4.751 meter, medan pendakiannya sangat berat dan cuaca ekstrem. Nama Trikora sendiri diambil dari akronim Tri Komando Rakyat sebagai simbol penyatuan Papua dengan Indonesia di era 1960-an.​ Gunung Kerinci, Jambi Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Tanah Air dan Asia Tenggara, dengan ketinggian 3.805 meter. Terletak di Taman Nasional Kerinci Seblat, gunung ini menjadi habitat harimau Sumatera dan badak serta kekayaan biodiversitas lain. Kawah hijau dan bentang alam Bukit Barisan menjadikannya primadona pendaki Sumatera.​ Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat Gunung Rinjani menjulang 3.726 meter di Pulau Lombok. Keindahan utamanya adalah Danau Segara Anak—danau kawah berair biru yang legendaris di kaldera puncak. Rinjani adalah destinasi unggulan wisatawan dan pendaki internasional karena panorama dan ekosistemnya yang memesona.​ Gunung Semeru, Jawa Timur Semeru atau Mahameru adalah atap Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter. Gunung ini menjadi tujuan favorit pendaki domestik dan mancanegara, dengan daya tarik puncak yang selalu berasap dan danau indah Ranu Kumbolo di jalur utama pendakian. Semeru juga dikenal sebagai gunungnya para dewa dalam mitologi Jawa.​ Baca Juga : Sejarah Panjang Sumpah Pemuda: Pilar Persatuan Bangsa Indonesia Tiga puncak Papua—Puncak Jaya, Mandala, Trikora—menjadi kebanggaan Indonesia, ditambah Kerinci, Rinjani, dan Semeru sebagai pengikat semangat petualangan dan keindahan dari barat ke timur nusantara. Gunung-gunung ini bukan sekadar destinasi wisata, namun juga sumber inspirasi dan penelitian perubahan iklim, kekayaan hayati, hingga sejarah perjuangan bangsa.